Kamis, 30 Maret 2017

Orang di luar Jakarta , menilai , Anies" angkuh





Menyaksikan debat seru para calon Gubernur DKI antara Petahana Basuki P Purnama atau Ahok melawan Anies Bawesdan atau Anies di  Metro Tv  yang dipandu presenter  Najwa Shihab, berlangsung sangat menarik sebagai tontonan. Senin (27/3).  Disamping enak ditonton juga meninggalkan  kesan tersendiri bagi pemirsa  atas gestur dan penampilan masing masing kandidat ,  ketika mereka  saling lempar  pantun bersaut ,saling jual beli serangan dan saling adu argumentasi guna meyakinkan  pemirsa bahwa program merakalah yang lebih unggul dari progam lawannya politiknya. Tentu saja debat tersebut tidak hanya menarik  perhatian  warga Jakarta yang akan memilih mereka  , namun juga menyedot perhatian warga negara diseluruh wilayah Indonesia.

Kenapa enak ditonton ?
karena menarik.
Karena debat Pilkada Pilgub DKI ini disiarkan Teve secara langsung dan keberhasilan Putaran Pilgub DKI merupakan barometer Pilgub pilgub di seluruh Nusantara.

Sementara bagi kami yang mukim di luar pulau Jawa semisalnya ditempat kami di pulau Sumatera tidak semua debat calon kepala daerah seperti  calon Gubernur , Wali kota ataupun  Bupati disiarkan langsung melalui teve.  Ini dikarenakan , tiada lain hanyalah  keterbatasan fasilitas.  Paling paling yang  disisarkan teve debat para calon   Gubernur atau calon Walikota , yang  wilayah kotanya merangkap dan dijadikan sebagai pusat ibukota propinsi dan aksesnya dekat dengan stasiun TV lokal.

Selebihnya jangan ditanya !!!
Diluar debat calon Gubernur atau calon walikota yang kotanya dijadikan dan merangkap sebagai ibukota Propinsi , Pelaksanaan debat calon kepala daerahnya , sepertinya biasa biasa saja. hanya untuk memenihi persyaratan formal  perundang undangan pilkada belaka.  Dan yang hadir menontonpun  pun tidak begitu  banyak, paling banter ruangan dipenuhi oleh para team sukses kandidat masing masing. Acaranya itu itu aja seperti orang penyelenggaran rapat biasa.  Makanya bagi kami yang berdiam jauh dari hirukpikuknya kota Jakarta,  debat calon Pilgub DKI  , antara Ahok vs Anies di Metro TV yang dipandu presenter kondang   Najwa Shihab senin kemarin ,  tentu saja menyedot perhatian kami dan enak ditonton oleh warga seluruh nusantara

Kami amati, sejak diawal acara ,  presenter yang merangkap moderator , Najwa Shihab menegaskan , bahwa debat kali ini akan menjadikan  sarana untuk Ahok dan Anies beradu program dan argumentasi .  sehingga dapat meyakinkan pemirsa DKI  untuk menjatuhkan pilihannya pada Pilgub putaran kedua mendatang.

Strategi debat anies Bawesdan serang

Anies Bawesdan yang pernah menjabat rektor dan dosen di salah satu perguruan tinggi di Kota Jakarta, paham benar strategi apa yang harus dimainkan  dalam debat  menghadapi lawanya yakni calon gubernur  petahana Ahok. Soal debat mendebat  atau diskusi memang Anies adalah pakarnya. Maklum dosen !

Sejak awal, pemirsa disuguhi  permainan Anies yang terus menrus menggunakan strategi menyerang untuk memojokkan dan menunjukkan titik-titik kritis kelemahan kepemimpinan dan kepribadian petahana Ahok dalam memimpin kota Jakarta selama ini

Karena Anies asyik melempar serangan keAhok   ,  Anies lupa bahwa  serangan Anies ternyata ada yang kebablasan. Ada yang patut disesalkan .  Menurut tradisi di kampung kami ada hal yang fatal. Ada yang seharusnya tidak boleh diucapkan Anies dalam debat tersebut.

Dimana Anies dengan gaya jumawa dan angkuh pada sesi sesi akhir , ia dengan sombongnya menyatakan akan segera memecat Ahok dan akan menggantikannnya menjadi gubernur DKI. Lantas untuk menyudutkan dan menjatuhkan Ahok sebagaimana peribahasa melayu supaya Ahok sudah jatuh tertimpa tangga pula,  Anies dengan jumawanya ,  terus menerus menyerang dan  menunjukan rapor merah Ahok yang menurut Anies Ahok telah gagal memimpin kota Jakarta dan masih menurut Anies , bahwa Ahok sudah tidak pantas lagi memimpin Jakarta untuk 5 tahun kedepan. Dan Anieslah yang lebih pantas dan akan menggantikan Ahok selaku Gubernur DKI periode berikutnya.

Pernyataan terakhir Anie Bawesdan itu tentu saja mengejutkan kami. Sebab sepengetahuan kami yang dapat mendelet Ahok dari jabatan Gubernur DKI, adalah ditentukan oleh hasil perhitungan suara putaran kedua Pilgub DKI bulan depan. Bukan berdasarkan kemauan dan keangkuhan Anies Bawesdan seorang.

Sebagai orang kampung, tentu saja pernyataan Anies memastikan akan memecat Ahok dan menggantikan Ahok selaku Gubernur DKI adalah pernyataan mendahului kehendak Tuhan.  
Disini kami sebagai orang yang ber KTP diluar  Jakarta tentu saja menilai bahawa ucapan ucapan Anies dalam debat di Metro tivi tersebut sudah kebablasan. Sebagai orang muslim  tentu saja ucapan ucapan pada sesi   terakhir debat tersebut menurut kami   adalah ucapan yang seharusnya pantang diucapkan Anies. Anies sudah memastikan ia akan menggantikan Ahok sebagai ybernur berkutnya .  Ucapan anies itu , adalah ucapan sombong. Ucapan Anies itu adalah ucapan sudah mendahului kehendak Tuhan. Dan Tuhan benci kepada orang yang sombong. .. mari kita buktikan. !!!

Sebagai informasi , walaupun kami tinggal jauh dari kota Betawi ini, namun kami seringkali ada urusan atau liburan ke kota Jakarta. Apalagi sekarang ini rute plane saat ini tidak saja hanya menghubungkan antar kota kota besar tapi juga sudah merambah dan menghubungkan kota kota kecil di Sumatera,  walaupun pesawatnya masih kecil dengan penumpang terbatas.

Sebagai gambaran Bandar Lampung - Jakarta hanya ditempuh tiga perempat jam.  Medan-  Jakarta hanya sekitar 2 Jam .  Palembang – Bandung hanya  sekitar satu jam lebih . Ngak ada yang jauh sekarang ini. Karena kami sering bertandang ke Jakarta ,maka oleh karena itu kami cukup paham bahwa  kinerja Ahok selaku orang Nomor satu di DKI  tidak  buruk buruk amat sebagaimana tudingan Anies dalam debat pilgub DKI senin kemarin.

Upaya Ahok membenahi kota Jakarta .

Upya upaya Ahok membenahi kota Jakarta terlihat jelas  seperti berawal dari upaya Ahok untuk memberantas korupsi di pemerintahan DKI dengan cara mengubah sistem penggangaran konvensional dengan sistem Penganggaran E Buggeting, lalu membersihkan kali kali /sungai di jakarta sehingga Jakarta sekarang ini tidak banjir lagi seperti banjir bandang Jakarta  tahun 20i3 atau tahun tahun sebelumnya. Pasar tanah abang sudah rapi dan lancar, Ahok juga sudah membangun beberapa rumah susun kebutuhan warga jakarta kemudian .jika kita berurusan dengan birokrasi Pemprop DKI, tidak lagi sesusah dan dipingpong kesana kemari  seperti era sebelum Ahok. Ahok  juga terbukti telah membangun beberapa taman tempat bermain warga untuk menghindari dari jenuh dan  hiruk pikuknya  kota jakarta. And soooon.
Itulah prestasi Ahok.   Menurut kami yang ber KTP diluar Jakarta prestasi Ahok selaku orang Nomor 1 DKI selama ini ngak buruk buruk amat seperti tudingan Anies Bawesdan dalam debat tersebut. Malah sebaliknya kami menilai prestai Ahok di Jakarta nialinya Plus.

Debat menimbulkan efek balik

Strategi menyerang dan memojokkan lawan seperti diperagakan Anies Bawesdan ,  memang sangat efektif tingkat keberhasilannya apabila lawan yang diserang benar-benar buruk kinerjanya, buruk kepemimpinannya dan juga buruk kepribadiaannya.
Sebaliknya,strategi tersebut justru bisa menjadi bumerang bagi si penyerang karena masyarakat pemilih rasional justru menjadi antipati dan tidak menyukai cara-cara tidak etis itu.

Itulah yang terjadi , setelah melihat siaran debat calon Gubernur di Metro Tivi kemarin, kami yang ber KTP diluar Jakarta, bila diizinkan ikut memilih , dipastikan  tidak akan mememilih Anies Bawesdan.  Menurut kami  pernyataan dan program kerja Anies Bawesdan , hanya copypaste program yang sudah berjalan di DKI dengan nama yang berbeda.  Dan beberapa program Anies  lainnya sepertinya sulit dilaksanakan. Program Anies hanya omong doang, termasuk kredit rumah dengan DP nul rupiah.  Siapa yang mau bekerja bakti ngebangun ribuan rumah tanpa uang muka. Alih alih ngebangun lebih baik uang itu didepositoin aja ke Bank , keruan hasilnya.

Apa lagi dengan ucapan Anies yang seperti sudah mendahului kehendak tuhan. Bahwa akan segera memecat Ahok dan akan menggantikannnya menjadi gubernur DKI.


Ucapan terakhir Anies itu, justru menyulut rasa antipati  dan tidak menyukai Anies. Ternyata dalam memenangkan pilgub DKI, Anies juga menggunakan segala cara . Termasuk ucapan Anies yang Angkuh kepada penciptanya dengan ucapan ucapan yang pantang diucapkan yaitu seolah olah ia pasti memenangkan  pilgub DKI dan menggantikan selaku Gubernur DKI,   ucapan Anies tersbut adalah ucapan mendahului kehendak Tuhan. ..ucapan Anies tersebut adaah ucapan angkuh  terhadap penciptanya.... kepada Tuhan aja Anies Angkuh apalagi terhadap mahluk....ternyata Anies.. angkuh ya !
Kembali kejudul Orang di luar Jakarta , menilai  , ternyata “ Anies”  angkuh ya ?
:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wajar jika Telegram di Blokir

  Wajar , Kalau Telegram diblokir Kompas.com memberitakan bahwa Kementerian Komunikasi dan informasi sejak tanggal 14 juli   l...